Saturday, March 31, 2018

Soto Ayam Pak Wen, Ditaburi Kremesan dan Gulungan Usus


Ingin menikmati segarnya soto ayam di Semarang? Singgah saja di warung soto Pak Wen yang berlokasi di belakang SMA Ksatrian Semarang.

Warung soto yang berdiri sejak tahun 1952 ini, menyediakan soto khas dengan taburan kremesan sebagai pelengkap rasa. Kremesan terbuat dari tepung yang dicampur dengan telur kemudian digoreng kering.

Ciri khas lainnya terletak pada lauk soto. Yakni ada bunderan dan tempe. Bunderan adalah usus yang digulung. “Bunderan ini, jarang didapatkan di tempat lain,” jelas Aldila Jelita salah satu pengelola warung soto Pak Wen. Sedangkan untuk lauk, pengunjung dapat memilih mulai dari telur ayam bacem, sate kerang, sate ayam, dan tempe goreng.

Rasa nikmat soto ayam Pak Wen tidak diragukan lagi. Soto ini terus dilestarikan dengan resep yang sama dari Joh Wen pendiri pertamanya. “Hingga kini, soto Pak Wen sudah dikelola oleh 3 generasi,” tambahnya.

Generasi pertama adalah Jon Wen (almarhum), dilanjutkan oleh anaknya Mochlan. Dan kini diteruskan oleh anak Mochlan alias cucu Jon Wen. Yakni Ningrum, Niken Martiningsih, Aldila Jelita dan Dian Oktavia.

“Dalam pengelolaan, kami tidak pernah melakukan pembagian khusus. Kami memberikan kesempatan pada siapa saja yang bisa,” terangnya.

Karena dikelola atas dasar persaudaraan, gaji yang diberikan juga berdasarkan kepercayaan. “Kami membagi gaji setiap hari. Sesuai dengan jumlah soto yang terjual,” katanya.

Setiap hari, terjual sekitar 200 mangkuk. “Selain berjualan rutin setiap hari, kami juga menerima pesanan, minimal 100 mangkuk,” ucapnya. Sedangkan untuk harga rata-rata per mangkuk Rp 4000.

“Dengan harga tersebut kami mampu menggaet pengunjung dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan atas, menengah hingga bawah,”ujarnya. Meskipun tergolong sukses dengan bisnis soto, namun cucu-cucu Pak Wen, belum bermaksud membuka cabang baru. “Keinginan itu ada, tapi nantilah tunggu kesempatan yang tepat,” terangnya.(*)

No comments:

Post a Comment