Monday, May 16, 2022

7 Tips Motor Tetap Prima Setelah Mudik Lebaran 

Keseruan momen lebaran saat mengunjungi rumah sanak saudara atau pulang ke kampung halaman membuat banyak orang rela berkendara menempuh jarak hingga puluhan atau bahkan ratusan kilometer. Untuk beraktivitas di momen pelepas rindu ini, sepeda motor menjadi salah satu moda transportasi yang digunakan.  


Setelah dipakai banyak beraktivitas dan perjalanan jauh, berikut tips dari Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) agar kondisi motor kesayangan tetap terjaga prima :  

 1.    Mencuci Motor  
Setelah sepeda motor menempuh jarak jauh, tidak dipungkiri bahwa kotoran akan menempel di body atau bagian-bagian yang sulit dijangkau seperti area bawah motor atau area mesin.  

Untuk menghindari kerak yang menempel pada sepeda motor, maka sebaiknya segera dicuci. Bilas seluruh bagian motor terlebih dahulu untuk merontokan kotoran-kotoran yang menempel, lalu usap seluruh bagian motor dengan sabun khusus sepeda motor dan spon lembut. Untuk bagian yang sulit dijangkau dapat menggunakan sikat. Setelah itu bilas kembali motor dengan air bersih dan lap hingga mengering.  

2.    Ganti oli                 
Setelah menempuh perjalanan jauh disarankan untuk melakukan penggantian oli untuk tetap menjaga performa sepeda motor tetap prima. Untuk oli mesin, direkomendasikan melakukan penggantian setiap 4.000 km atau sesuai dengan jadwal yang ada pada buku service. Selain oli mesin, oli yang perlu dicek juga adalah oli gear, terutama di kendaraan bertransmisi matic. Sementara untuk oli matic masa pergantiannya setiap 8.000 km per 2 tahun.      

3.    Pengecekan Filter Udara 
Dalam melakukan perjalanan jauh pasti banyak kotoran atau debu yang menempel pada sepeda motor, termasuk pada bagian filter udara. Kondisi saringan udara yang kotor akan membuat motor menjadi tidak bertenaga dan boros bahan bakar.                  
Lakukan pengecekan filter udara apabila kondisinya sangat kotor dan gantilah dengan yang baru, untuk penggantiannya dilakukan setiap 12.000 km. Pengecekan sebaiknya dilakukan lebih sering jika sepeda motor dikendarai di daerah yang basah atau berdebu.                   

4.    Pengecekan Busi                      
Lakukan pengecekan busi setiap 4000 Km dan ganti setiap 8000 Km. Jika busi masih dalam keadaan bagus, lakukan pembersihan busi itu sendiri. Akan tetapi, bila ada sedikit saja indikasi busi motor mengalami kendala sebaiknya Anda menggantinya dengan busi original yang baru.    
  

5.    Rem Tetap Berfungsi Normal        
Sebagai pengendali kecepatan di sepeda motor, maka rem memiliki peran penting terutama dalam sektor keselamatan. Intensitas pengereman yang tinggi pada saat melakukan perjalanan jauh membuat rem cepet haus. Khususnya kampas rem yang mulai menipis. Bila kampas rem sudah mulai terindikasi habis atau tipis maka segera ganti dengan yang baru. Namun, jika kondisi kampas rem masih bagus, tetap perlu dibersihkan agar area pengereman terhindar dari kotoran atau pasir yang dapat menghambat proses pengereman.  

6.    Cek Kondisi Ban               
Pemeriksaan secara rutin kondisi tekanan angin ban serta kondisi ban menjadi kunci dalam berkendara yang aman dan nyaman. Ban yang sudah tipis karena habis terpakai dapat membahayakan bagi pengendara. Secara petunjuk pemakaian, cek kondisi ban setiap 4000 KM, jika kurang bagus dapat segera diganti dan tentunya dengan tekanan udara yang sesuai spesifikasi dari ban tersebut.           
  

7.    Gear Sprocket dan Rantai  
Untuk tipe motor bertransmisi manual, cek kondisi gear dan rantai apakah kendor atau terlalu kencang. Rantai yang terlalu kendor atau kencang dapat merusak beberapa sistem gear serta membahayakan. Untuk tipe matic, dapat cek di bagian CVT dan V-Belt. Sementara lakukan pengecekan setiap 8000 Km dan penggantian V-Belt setiap 24.000Km, jika sudah masuk di waktu tersebut disarankan untuk segera diganti.  

 
Technical Service Division AHM, Endro Sutarno mengatakan “Pengecekan untuk sepeda motor yang telah melakukan perjalanan jauh tidak semata-mata hanya untuk menjaga performa sepeda motor untuk tetap optimal, namun juga dapat menjaga keselamatan pengendara dalam menggunakan sepeda motor kesayangannya. Apabila memerlukan penggantian parts dan pengecekan lebih detail, mekanik AHASS siap membantu menjaga performa sepeda motor Honda tetap prima.”  


Monday, September 21, 2020

Sego Codot Sajikan Kerongkongan Ayam


Jika ingin kulineran ke Salatiga jangan lupa mampir ke sego codot. Ya, warung ini memang menjadi salah satu tujuan kuliner di Salatiga. Banyak penggemar kuliner penasaran karena codot adalah hewan pemakan buah yang keluar saat malam. Dan disini menu yang disajikan tidak ada hubunganya dengan codot.

Warung makan ini berbentuk angkringan tenda di pinggir jalan, tepatnya di Jl Domas no 21 Sidorejo, Salatiga. Et jangan salah sangka, walau berbentuk angkringan di pinggir menu warung ini sangat lezat dan tidak kalah dengan resto mahal.

Sebelum pandemi warung ini melayani pembeli hingga menjelang subuh. Tapi Saat situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, sego codot hanya buka mulai jam 16.00-22.00.

Disini penggemar kuliner dimanjakan dengan beraneka macam menu ayam yang menggoda. Mulai ayam bagian kepala, sayap, dada, paha, usus, ceker, hati, kulit bahkan ayam utuh atau ingkung. Ada satu menu yang paling diburu yakni, ayam kerongkongan. Sesuai namanya, menu satu ini memang unik, terdiri dari bagian ayam lengkap namun hanya tulang belulang, tidak ada daging. Dengan dilumuri bumbu kecap dan dibakar, cita rasanya dan aromanya semakin menggugah selera.

Selain itu, nasi uduk bakar juga menjadi sajian utama. Setelah habis, akan diganti dengan nasi putih biasa. Selain digoreng, ayam bisa juga dibakar, seusai permintaan. Sego codot juga menyajikan tahu, tempe, sosis, scallop, bakso, dan burung puyuh.(min)

Saturday, March 31, 2018

Soto Ayam Pak Wen, Ditaburi Kremesan dan Gulungan Usus


Ingin menikmati segarnya soto ayam di Semarang? Singgah saja di warung soto Pak Wen yang berlokasi di belakang SMA Ksatrian Semarang.

Warung soto yang berdiri sejak tahun 1952 ini, menyediakan soto khas dengan taburan kremesan sebagai pelengkap rasa. Kremesan terbuat dari tepung yang dicampur dengan telur kemudian digoreng kering.

Ciri khas lainnya terletak pada lauk soto. Yakni ada bunderan dan tempe. Bunderan adalah usus yang digulung. “Bunderan ini, jarang didapatkan di tempat lain,” jelas Aldila Jelita salah satu pengelola warung soto Pak Wen. Sedangkan untuk lauk, pengunjung dapat memilih mulai dari telur ayam bacem, sate kerang, sate ayam, dan tempe goreng.

Rasa nikmat soto ayam Pak Wen tidak diragukan lagi. Soto ini terus dilestarikan dengan resep yang sama dari Joh Wen pendiri pertamanya. “Hingga kini, soto Pak Wen sudah dikelola oleh 3 generasi,” tambahnya.

Generasi pertama adalah Jon Wen (almarhum), dilanjutkan oleh anaknya Mochlan. Dan kini diteruskan oleh anak Mochlan alias cucu Jon Wen. Yakni Ningrum, Niken Martiningsih, Aldila Jelita dan Dian Oktavia.

“Dalam pengelolaan, kami tidak pernah melakukan pembagian khusus. Kami memberikan kesempatan pada siapa saja yang bisa,” terangnya.

Karena dikelola atas dasar persaudaraan, gaji yang diberikan juga berdasarkan kepercayaan. “Kami membagi gaji setiap hari. Sesuai dengan jumlah soto yang terjual,” katanya.

Setiap hari, terjual sekitar 200 mangkuk. “Selain berjualan rutin setiap hari, kami juga menerima pesanan, minimal 100 mangkuk,” ucapnya. Sedangkan untuk harga rata-rata per mangkuk Rp 4000.

“Dengan harga tersebut kami mampu menggaet pengunjung dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan atas, menengah hingga bawah,”ujarnya. Meskipun tergolong sukses dengan bisnis soto, namun cucu-cucu Pak Wen, belum bermaksud membuka cabang baru. “Keinginan itu ada, tapi nantilah tunggu kesempatan yang tepat,” terangnya.(*)

Thursday, March 29, 2018

Kreasi Mie Instan, Ladang Bisnis Kuliner

Mie instan yang bisa ditemukan nyaris di semua warung memang sudah cocok dengan lidah. Citarasa itu pun dimanfaatkan menjadi ladang bisnis kuliner yang cukup menjanjikan. Dengan sedikit sentuhan kreasi unik, mie instan mampu menggaet lidah yang penasaran ingin mencecapnya.

What’s Up CafĂ© & Resto di Jalan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, salah satunya. Resto ber-tagline The Realy Hangout Place ini memanfaatkan kenikmatan cita rasa mie instan yang sudah diterima di lidah warga Semarang. Agar tidak sama persis dengan mie instan rumahan, ada sentuhan kreasi yang ditambahkan. Seperti tambahan topping mulai dari daging teriyaki, telur, dan menu lain.

“Menu utama kami adalah hasil kreasi masakan mie instan mulai dari cita rasa bumbu rebus dan goreng. Dan itu kami beri variasi atau ragam topping lauk penambah selera makan. Selain itu juga ada menu olahan daging sapi bagian iga, diantarnya nasi goreng iga, sup iga bakar dan goreng dan masih banyak lagi," jelas sang pemilik, Hanung Dwisilo Priyatno.

Dengan variasi menu itu, dia berharap mampu menjadi alternatif pecinta kuliner di Semarang. Agar menjadi prioritas pilihan, dia sengaja membuat suasana resto senyaman mungkin. Pengunjung diharapkan betah berlama-lama disana. Termasuk sebagai tempat favorit untuk kongkow.

Ada tiga ruangan yang tersedia di resto tiga lantai ini. Bagi pengunjung yang ingin santap santai bisa menempati lantai dasar. Sementara lantai satu dan dua, dikemas untuk nongkrong. Ada berbagai fasilitas games disana, seperti permainan catur, ular tangga, hingga buku bacaan. Ada juga mini bar serta panggung mini untuk live music.


Dijelaskanm restoran ini merupakan hasil kreasi anak muda yang berpusat di Jakarta. "Kami bekerjasama dengan mereka sebagai cabang ke 14 di Semarang. Tempatnya asyik dan santai apalagi menu-menu yang kami sajikan, sangat pas di lidah semua segmen masyarakat," terangnya.

Wednesday, March 28, 2018

Nikmatnya Bakmie Jowo Pak Gareng Pinggir jalan

Menyambangi pinggir jalan Semarang belum lengkap kalau tidak makan Bakmi Jawa atau orang Semarang sering menyebutnya Mie Jowo. Makanan ini merupakan makanan asli Jawa dengan citarasa dan pengolahan yang khas. Kuah merupakan salah satu yang ditonjolkan. Untuk Mie Jowo Semarangan sendiri memang berbeda, aroma kuah yang penuh kaldu, kecoklatan dan agak kental adalah ciri khasnya.
Jika anda termasuk penggemar Mie Jowo, maka jangan sampai kelewatan untuk mampir ke warung bakmi sederhana yang satu ini, “Bakmi Jowo Pak Gareng”. Warung ini berada di Jalan Wotgandul Dalam No. 173, Semarang terletak di pinggir jalan sehingga sangat mudah ditemukan dan akan sangat pas disantap di saat cuaca mendung dan musim hujan seperti ini.
Sardjono Sang pemilik warung menuturkan, sejak tahun 1973 hingga 1991 sardjono menjajakkan bakmie nya dengan gerobak dan berkeliling di sekitaran jalan wotgandul dan Plampitan saja, alasannya karena dekat dengan rumah tinggalnya. Suka duka berjualan dijalan ia ceritakan sebagai memori indah hingga kini mampu menyekolahkan 6 anaknya hingga sarjana dan membelikan ke enam anaknya rumah serta untuk beribadah haji.
Cara memasak warung ini tetap bertahan menggunakan tungku tanah liat dan bara arang, walaupun proses memasaknya lebih lama, tapi bakmie yang dihasilkan akan sempurna karena bumbunya meresap ke dalam mie dan bahan lainnya.
Warungnya memang sederhana, namun disini anda bisa merasakan Mie Jowo dengan cita rasa khas Semarangan yang sudah cukup dikenal, baik oleh warga Semarang maupun yang berasal dari luar kota. Jangan kaget pula disekeliling dalam warung sejumal foto dan terstimoni sejumalah artis dan pejabat terpampang sangat jelas.
Selain bakmi godhog (bakmi rebus) yang menjadi favorit pembeli, warung bakmie Jowo Pak Gareng ini menyediakan pula nasi ruwet, nasi goreng, bihun goreng, bihun kuah dan aneka sate yang menjadi pelengkapnya.
Bakmi Jowo Pak Gareng yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB sampai 23.30 WIB tidak pernah sepi pengunjung. Maklum saja karena proses pembuatan mie yang satu persatu, anda harus sabar menanti untuk bisa menikmatinya. Tapi akan dibayar tunai dengan rasanya yang gurih dan nendang. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi bakmie jowonya sangat bersahabat yakni hanya Rp14.000 untuk bakmie rebus dengan telur, dan 12ribu untuk yang biasa. Porsinya tidak terlalu banyak juga terdapat alasan dibaliknya.

Sunday, March 18, 2018

Warung Jawi Pesisiran Sajikan Ayam Panggang Khas Penadaran

Nuansa rumah tradisional khas Jawa dengan kayu jati seolah membawa ingatan kita menuju masa lampau. Suasana yang terbangun membuat kita semakin betah karena rasanya yang nyaman.
Ya, itulah warung Jawi Pesisiran. Warung yang terletak di Jalan Kaligarang No 3 Semarang, tepatnya di seberang SPBU Kaligarang menyajikan kuliner Ayam Panggang yang empuk dan lezat sebagai menu utamanya.

Warung yang baru buka sekitar 2 bulan sebelum bulan puasa 2017 ini menyajikan menu tradisional ala daerah pesisir. Sesuai namanya, restoran yang terkonsep seperti warung sederhana ini menyajikan Ayam Panggang, Lodeh Kluwih, Podomoro (semua macam lauk pauk seperti tahu-tempe), Daun Pepaya, Bothok Teri, dan Sego Jagung (nasi jagung).  

Selain itu juga tersedia menu Bothok Teri, dan lauk pauk sederhana seperti di rumah sendiri yang justru membedakan dari makanan ala perkotaan.

Pemilik warung Jawi Pesisiran, Thomas Dwi menjelaskan rahasia dari menu Ayam Panggang itu adalah Ayam Panggang yang benar-benar di Panggang dengan arang. Juru masaknya pun berasal dari masyarakat daerah Penadaran, Kabupaten Grobogan.
“Kuliner ayam panggang ini merupakan khas daerah Penadaran, Kabupaten Grobogan. Jadi kalau kita jalan masuk ke desa itu, ada satu masakan yang khas yakni Ayam Panggang ini yang dilengkapi sayur-sayur dan lalapan,” ujar Thomas.

Hampir semua orang yang kesana itu mengatakan Ayam Panggang khas daerah Penadaran rasanya enak. Di Warung Jawi Pesisiran, menu disajikan dalam kendil yang terbuat dari tanah liat sehingga pengunjung seolah jauh sedang berada di daerah pedesaan. Hingga saat ini menu yang paling diburu pengunjung adalah Bothok Teri dan Sego Jagung, tentunya dengan lauk utama Ayam Panggang.
“Jadi suasana tengah kota tapi seolah masuk ke tengah desa yang begitu jauh. Dengan rumah kayu khas daerah pedesaan di Jawa dan penyajian kulinernya. Kalau yang paling disuka itu Bothok Teri dan Sego Jagung,” ujar Thomas.

Selain memanjakan pengunjung dengan menu khas pesisiran, masih ada aneka minuman yang disajikan dari air hujan, seperti Kopi air hujan, teh dan lainnya. Hal itu karena air hujan sangat banyak manfaatnya.

Warung Jawi Pesisiran juga menjadi perkumpulan komunitas Oemah Udan. Saat mencicipi makanan di dalam warung, pengunjung juga bias menikmati hujan buatan yang mengguyur Oemah Udan, suasana pun juga sejuk.

Friday, March 16, 2018

TENGKLENG RICA-RICA KAMBING PAK MANTO Sedap dan Nikmat Bumbunya Terasa Lama Di Lidah

TENGKLENG RICA-RICA KAMBING, Begitu mendengar kita akan membayangkan aroma dan rasa hangatnya, sangat menggiurkan. Kuliner ini termasuk olahan dari masakan khas berbahan dasar daging dan tulang kambing. Bagi penikmat Tengkleng, atau pecinta kuliner secara keseluruhan setiap menu yang disajikan di setiap tempat akan berbeda rasanya.

Untuk di wilayah Kota Semarang, Tengkleng Rica Pak Manto layak jadi rekomendasi. Warung Sate dan Tengkleng Kambing Pak Manto ini terletak di Pujasera ventura Jl Ki Mangun Sarkoro atau depan Stadion Diponegoro.

Aroma rempah merica, terasa segar memasuki indra penciuman kita saat memasuku warung yang tampak bersih ini. Layaknya rica pada umumnya, Tengkleng Rica ini berwarna coklat kecap setelah dipadukan dengan bumbu-bumbu serta lalapan tomat dan kubis.

Pemilik Warung Sate dan Tengkleng Kambing Pak Manto cabang Semarang, Mila menuturkan Tengkleng Rica ini mejadi banyak diburu pecinta kuliner. Selain itu pihaknya juga menyediakan menu lain yakni, Tengkleng Segar, Tongseng, sate Tusuk dan lain-lain. Yang jadi andalan di warung ini adalah Tengkleng Rica. Karena menu tersebut hanya satu-satunya di semarang.
Pelanggan yang sering membeli Rica Tengkleng, kata dia, umumnya mencari rasa yang  pedas.  

Sementara bumbu dari menu Tengkleng Rica sendiri banyak. Terdiri diantaranya dari daun salam, seraui , laos, jahe, garam. Kunir, bumbu giling untuk Tengkleng Segarnya lalu tambahan bumbu lain untuk Tengkleng Ricanya. “Kalau yang udah matang ditambahi merica dan garam tanpa machine. Karena kalau rica umumnya itu kan pedas ya, jadi ditambahi rempah merica dan cabai,” ujar Mila.

Cara memasak Tengkleng Rica juga berbeda dengan Tengkleng Segar pada umumnya, cara memasaknya dengan di proses dua kali. Pertama itu masih Tengkleng Segar yaitu Tengkleng kuah bias. Nah untuk mengolah Tengkleng Rica kemudian dimasak lagi dengan tambahan bumbu lain. Proses masak rica itu kuah nyemek, ibaratnya dimasak lagi sambil menghabiskan kuah tengkleng tersebut.

Bila ingin rasa yang pedas, kita cukup memesan kepada koki dan dapat memilih rasa sedang padas, atau pedas banget.